Sambut Bulan Bahasa SMP 2 Kefamenanu Gelar Lomba Antar SMP Se-TTU

0
247
Peserta lomba antar sekolah

NTT-News.com, Kefamenanu – Dalam rangka menyambut bulan bahasa nasional SMP Negeri 2 Kefamenanu meriahkan dengan menggelar lomba cerita rakyat, legend daerah, antar Sekolah menengah pertama (SMP) se-Kabupaten TTU dari tanggal 28 sampai 30 Oktober 2019 di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lomba cerita rakyat ini di adakan agar bisa menjaga budaya yang ada di daerah. Kegiatan ini juga dilakukan agar para guru bisa menulis tentang budaya, dan belajar tentang budaya yang ada di daerah Kabupaten Timor Tengah Utara.

Cerita Rakyat di tulis oleh guru-guru dari sumber asli yakni tokoh-tokoh masyarakat di TTU. Tulisan cerita rakyat dapat di pelajari dan diceritakan oleh murid-murid pada saat lomba.

Sesuai pantauan media beberapa waktu lalu (28/10/2019) ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Paskalis Senu menuturkan, untuk bulan bahasa 2019 MGMP Kefamenanu mengadakan lomba cerita rakyat yang khususnya cerita rakyat setempat, guna membudayakan cerita terdahulu dan masuk dalam pembelajaran.

“Cerita ini mengambil cerita lokal, kita punya cerita lisan dahulu untuk kita membudayakan cerita ini dalam cerita dan masuk dalam pembelajaran,” tuturnya.

Yang terlibat dalam kegiatan lomba ini juga, semuanya dari SMP Negeri maupun Swasta yang ada di kabupaten TTU  sebanyak 96 sekolah tetapi yang terlibat dalam kegiatan ini hanya 15 sekolah.

“Yang tidak terlibat ini mungkin karna belum dapat ceritanya atau mungkin ada kendala tetapi kita terus akan membudayakan ini, ada 15 sekolah yang terlibat,” ujar Paskalis.

Kegiatan ini untuk menghidupkan sejarah adanya bahasa, target dari kegiatan ini untuk membelajarkan kepada anak-anak peserta didik bahwa cerita ini sastra lebih perlu dikembangkan dalam tulisan. Tulisan ini akan di rampung dan di buat dalam buku sebagai salah satu sumber pembelajaran di sekolah.

Selain itu Kabid pendidikan dasar dan menengah Kabupaten TTU, Matias Subani mengungkapkan, bahwa pihak dinas sangat mengapresiasi kegiatan ini karena dengan kegiatan ini, peserta didik di dorong untuk mempunyai kemampuan dalam membaca. Karena dengan membaca mereka bisa merangkai kemampuan berbahasa dengan baik dan memahami ilmu pengetahuan dengan baik.

“Karna dengan kemampuan dengan berbahasa dengan baik kita percaya dan kita yakin suatu ketika mereka akan jadi ilmuan yang hebat masa depan,” ungkap Subani.

Kegiatan ini adalah bagaimana anak-anak bisa memotret, menulis tentang cerita rakyat inilah yang kita dorong dari dinas. Pada prinsipnya kegiatan ini sudah terintegrasi dalam Kurikulum, terutama dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

“Harapan dari dinas bisa dari kurikulum kita, Seharusnya mereka menjadi pemilik satu realitas dimana mereka hidup maka kedepan ilmu pengetahuan akan bisa berjalan,” tandas Subani.

Penulis : Fridus

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini