Pentingnya ASI Ekslusif dan Pemberian MPASI

0
267
Presentasi Pemberian ASI Ekslusif & Pemberian MPASI

Oleh: dr. Inriyani Rambu Kareri Emu

Apa itu ASI Eksklusif ?

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja selama enam bulan pertama tanpa minuman ( termasuk air putih ) atau makanan tambahan lain ( kecuali obt-obat an, vitamin atau mineral tetes ). Setelah 6 bulan, pemberian ASI dengan makanan pendamping ASI, lalu ASI dilanjutkan sampai dengan dua tahun atau lebih. ( sumber : World Health Organization )

Mengapa penting bagi setiap bayi mendapatkan ASI Eksklusif ?

ASI mengandung bahan-bahan yang sangat mudah dicerna dan diserap oleh bayi, bahkan bayi prematur sekalipun. Zat-zat yang terkandung dalam ASI sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan, terutama dalam masa emas 2 tahun ( maasa 1000 hari usia bayi ) pertama kehidupan seorang anak. Adanya antibodi (zat kekebalan tubuh) juga tidak dapat ditemukan pada makanan manapun selain ASI, sehingga bayi yang mendapatkan ASI eksklusif terbukti lebih kebal terhadap penyakit menular. Selain itu, banyak keuntungan juga didapatkan bagi ibu yang menyusui seperti adanya efek KB alami, kembalinya rahim ke ukuran semula dengan lebih cepat, serta kekebalan tubuh yang meningkat karena produksi antibodi yang bertambah. Proses menyusui juga mempererat hubungan batin antara ibu dan anak yang tentu menjadi dambaan setiap orangtua. (  sumber : IDAI  2013 )

Bagi keluarga, pemberian ASI ekslusif tentu lebih ekonomis karena tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh nutrisi terbaik bagi bayi. Ditambah lagi, proses menyusui tidak membutuhkan persiapan alat-alat khusus sehingga lebih efisien dan juga mengurangi risiko infeksi akibat penyiapan susu yang kurang higienis.

Mengapa usia 0-6 bulan saja pemberian ASI Eksklusif ?

Karena pada usia tersebut ASI tidak terkontaminasi dan mengandung banyak gizi yang diperlukan oleh bayi. Pengenalan dini pada makanan rendah gizi pada usia tersebut, dapat menyebabkan bayi mengalami kekurangan gizi dan mudah terinfeksi mikroorganisme asing, yang berdampak pada penurunan daya tahan tubuh kemudia rentan terhadap penyakit – penyakit menular.

Setelah usia 6 bulan, apakah ASI tetap dilanjutkan? Dan apakah makanan tambahan yang disarankan bagi si bayi ?

Ya. Asi tetap dilanjutkan hingga usia dua tahun atau lebih, dan diberi makanan pendamping ASI, atau yang dikenal dengan sebutan MPASI. (sumber : Pusat Data Informasi Kesehatan RI – Pekan ASI Internasional)

Kapan sebaiknya dimulai pemberian MPASI ?

Saat usia tepat 6 bulan, sambil tetap melakukan pemberian ASI secara rutin. Pada tumbuh kembang bayi sebaiknya diperhatikan 3 hal yaitu yang pertama anak dapat duduk dengan leher tegak dan mengangkat kepalanya sendiri tanpa memerlukan bantuan, yang kedua anak menunjukkan ketertarikan terhadap makanan, misalnya mencoba meraih makanan yang ada di hadapannya, dan yang terakhir anak menjadi lebih lapar dan tetap menunjukkan tanda lapar, seperti gelisah dan tidak tenang walaupun ibu sudah memberikan ASI secara rutin. ( sumber : UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia )

Bagaimana cara pemberian MPASI ?

Dalam memberikan makanan padat pada bayi dengan MPASI perlu diperhatikan frekuensi, jumlah, tekstur dan aktivitas/responsif bayi terhadap pemberian MPASI.

  • Usia 6 bulan

Frekuensi pemberian ASI adalah 2 x sehari, dengan jumlah pemberian 2 – 3 sendok MPASI dalam sekali makan sebagai awalab. Tekstur MPASI adalah makanan yang dihaluskan sehingga menjadi bubur kental ( puree ).

Pada masa ini,  bayi masih dalam tahap adaptasi sehingga ibu harus sabar dan memberi dorongan kepada bayi, tanpa memaksa bayi untuk menghabiskan makanan tersebut.

  • Usia 6 – 9 bulan

Frekuensi pemberian MPASI adalah 2-3 kali makan, dan 1-2 kali selingan tiap harinya. Jumlah pemberian MPASI secara perlahan menjadi setengah mangkuk berukuran 250 ml. Tekstur pemberian makanan adalah bubur kental ( puree ) atau makanan yang dilumatkan hingga halus ( mashed ),

  • Usia 9 – 12 bulan

Frekuensi pemberian nya adalah 3 – 4 kali makan dan 1-2 kali selingan tiap harinya. Jumlah pemberian adalah setengah mangkuk berukuran 250 ml. Tekstur pemberian makanan adalah dicincang kasar ( chopped ) atau makanan yang dapat dipegang oleh anak ( finger foods )

Pada masa ini, bayi sudah mulai beradaptasi sehingga ibu perlu menyiapkan mangkuk tersendiri bagi bayi dengan ukuran 250 ml

  • Usia 12 – 24 bulan

Pada usia ini bayi sudah dapat beradaptasi dengan segala macam bentuk makanan namun belum dapat mengunyah secara sempurna.

Makanan yang diberikan pada usia ini, adalah makanan keluarga yang frekuensi jumlah dan tekstur nya sama dengan usia 9-12 bulan

Jenis makanan seperti apa yang terbaik bagi bayi dengan MPASI ?

Sesuai anjuran WHO, makanan tersebut yang mengandung kandungan gizi tinggi. Seperti, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Sumber gizi seperti contoh karbohidrat dapat diperolah dari beras, jagung, gandum, dll. Untuk protein hewani, dabat diperoleh dari telur daging ikan yang proses pemberiannya harus dalam keadaan yang benar – benar matang. Protein nabati, dapat diperoleh dari kacang kedelai seperti pada tempe dan tahu, sumber lemak nabati dapat diperoleh dari kacang-kacang an dan buah-buahan seperti alpukat. Perlu dihindari bagi bayi dalam pemberian MPASI adalah makanan yang mengandung pemanis buatan seperti yang berasal dari jus buah-buahan, ice cream, dan yang mengandung penyedap rasa. ( sumber Rekomendasi IDAI )

Kebutuhan anak pada usia 0-6 bulan dapat tercukupi hanya dengan AsI saja, oleh karena itu para ibu tidak perlu khawatir. Setelah usia 6 bulan, bayi membutuhkan gizi tambahan yang tidak hanya dari ASI saja sehingga Organisasi Kesehatan Dunis ( WHO ) menetapkan pemberian MPASI dimulai sejak 6 bulan kehidupan, dimana persiapan, pembuatan MPASI menggunakan bahan, alat, cara yang aman dan higienis. (YB)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini