Pelepasan Peserta TdT Menuju Etape Kedua Diiringi Tarian Likurai

0
151
Peserta TdT saat dilepas secara adat dari etape pertama (Malaka) menuju etape kedua (Belu).
Peserta TdT saat dilepas secara adat dari etape pertama (Malaka) menuju etape kedua (Belu).

NTT-News.com, Malaka- Bupati Malaka, Stef Bria Seran melepas peserta Tour di Timor (TdT) 2017 dari etape pertama lapangan Bolan menuju etape kedua Kabupaten Belu. Pelepasan peserta Tour di Timor (TdT) begitu semarak dan kental dengan nuansa budaya.

Adapun sejumlah putri payung dengan balutan busana tenun daerah yang disiapkan untuk mendampingi para peserta Tour di Timor saat pelepasan dari etape pertama yang di iringi dengan tarian likurai.

Peserta yang mengikuti Tour di Timor saat dilepas dari etape pertama berjumlah 27 orang dilepas oleh Wakil Gubernur Beny Litelnony, didampingi Bupati Malaka, dr. Stef Bria Seran, Kadis Pariwisata Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu, forkompinda Kabupaten Malaka, di lapangan Bolan, Desa Fahenuka, Malaka, Sabtu (9/12).

Selain 27 peserta ada juga peserta lokal yang ikut memeriahkan Tour di Timor dengan mengantarkan peserta sampai welaus.

Etape pertama, para peserta harus berusaha menaklukkan jarak sepanjang 60 Kilometer (km) yang begitu berliku dan memiliki tanjakan yang panjang dan Finish di simpang lima, Atambua, Kabupaten Belu.

Bupati Malaka, dr. Stef Bria Seran (SBS) mengatakan pemilihan Malaka sebagai titik start oleh panitia merupakan pilihan yang cerdas dan pintar. Pasalnya, setiap pilihan yang cerdas tidak akan luntur termakan isu-isu yang menyesatkan.

“Oleh karena itu, tahun depan startnya dimulai lagi dari Malaka. Nanti start di kabupaten Malaka tapi lokusnya akan berpindah sesuai dengan kebijakan pemerintah Kabupaten Malaka untuk mempromosikan destinasi daerah-daerah lain yang setara bahkan lebih indah dari tempat yang ada. Untuk pembuktiannya Pak Kadis tolong tentukan memang penunjukan Malaka sebagai tempat titik start lagi tahun depan,” imbuh Bupati Malaka perdana itu yang disambut tepuk tangan meriah seluruh peserta, undangan dan masyarakat yang hadir.

Kepada peserta SBS mengatakan keberhasilan tidak ditentukan dengan start di Malaka dan Finish di Kupang saja.

“Inilah indikator yang kita sepakati bersama, Peserta yang sekarang sudah ikut, tahun depan harus mengajak 5 orang lagi, kalau berhalangan ganti dengan orang lain tapi tetap ajak 5 orang kawan untuk terlibat dalam kegiatan ini,” Harapnya.

Disamping itu, Wakil Gubernur NTT, Beni A. Litelnony, mengatakan berbicara soal pariwisata itu bicara tentang promosi. Oleh karena itu, tolong bantu sebarkan kegiatan ini, karena di Timor banyak sekali panorama, alam yang sangat indah dan menarik.

“Pemerintah provinsi mengapresiasi para panitia, para peserta tour yang akan melakukan perjalanan. Banyak hal yang akan dilihat, panorama alam dan beragam obyek wisata lainnya,” pungkasnya.

Tike (61) peserta TdT dari Jakarta merasa kagum dengan keindahan alam yang dimiliki pulau Timor. Pihaknya pun memberikan apresiasi yang luar biasa atas semua penyambutan dan keramahan tamahan masyarakat setempat.

“Pertama datang, mulai dari Kupang sampai ke sini (Betun) kami disambut secara baik. Indonesia itu sangat indah dan pulau Timor khususnya kabupaten Malaka juga memiliki alam yang indah dan luar biasa,” puji Tike dengan bangganya.

Sebagai salah satu peserta yang paling tua dari peserta yang lainnya, Tike merasa bangga karena panitia, dalam hal ini dinas Pariwisata NTT bekerjasama dengan kementerian pariwisata telah menciptakan event yang luar biasa untuk promosi pariwisata.

“Saya mewakili teman-teman peserta akan mempromosikan TdT melalui medsos sehingga akan menjadi terkenal dan semakin banyak orang yang datang ke sini. Saya sudah sering mengikuti race tapi baru kali ini saya merasa penyambutan yang luar biasa, ada tarian dan atraksi budaya yang menarik,” Singkatnya. (Peter)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini