NTT-News.com, Bukambero – LKD, oknum Ketua RT di Desa Kadu Eta, Kecamatan Kodi Utara, Sumba Barat Daya melakukan aksi palak dan pungutan liar kepada warganya yang menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Pungutan tersebut diduga juga dilakukan kepada Orang Dengan Gangguan Kejiwaan (ODG) dengan alasan sebagai uang sirih pinang.
Dalam aksinya tersebut diketahui oleh wakil Ketua LMP Desa Kadu Eta, Yohanes Muda Kondo, yang mendapatkan informasi dari warga bahwa oknum RT tersebut melakukan pemungutan uang Sirih Pinang terhadap seorang ibu yang bernama Mariana Biri Koni yang mengalami gangguan jiwa.
Lanjut Yohanes Muda Kondo, jika memang benar ada salah satu oknum RT di Desa Kadu Eta yang memungut uang Sirih Pinang yang diambil dari BLT DD, maka ini jelas merupakan tindakan yang tidak terpuji dan melanggar hukum.
“Ini jelas tindakan yang sangat tidak terpuji. Apalagi dilakukan oleh perangkat pemerintahan yang notabenenya punya gaji dari APBD, kami harapkan adanya pembinaan dari dinas terkait,” tandas Yohanes, Jumat 29 Mei 2020 malam.
Sementara itu PJ Kades Kadu Eta, Samuel Ama Ki’i, mengaku bahwa saat ini pihaknya sedang mengecek kepastian informasi tersebut. Dirinya bersama Ketua BPD dan Ketua LMP sedang bersama warga guna memastikan kembali adanya informasi pungli yang terjadi di wilayahnya.
“Sekarang kami sedang berada di rumah penerima BLT DD guna memastikan secara langsung ada atau tidak pemotongan yang dilakukan oknum RT tersebut,” ungkapnya.
Sementara sanak saudara dari seorang ibu yang sedang mengalami gangguan jiwa tersebut membenarkan adanya potongan uang dengan alasan uang sirih pinang.
Sementara ODG, Mariana Biri Koni saat menyambung pembicaraan dengan orang-orang yang membicarakan soal uang tersebut, juga mengatakan bahwa sebelumnya Ketua RT LKD meminta uang sebesar Rp. 300.000.
Penulis : Jusuf
