Kapolsek Kodi Bangedo Bantah Soal Pelaku Perkosaan Berkeliaran

0
248
Ilustrasi

NTT-News.com, Walla Dimu – Kapolsek Kodi Bangedo, Iptu Agus Suprianto membantah pernyataan Pdt Emiritus Daud Milla Ate yang menyebutkan bahwa para pelaku pemerkosaan terhadap gadis berumur 16 tahun inisial TRM asal Kecamatan Kodi Balaghar Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) tidak berkeliaran di wilayah Polsek Kodi Bangedo.

Pernyataan tersebut disampaikan Iptu Agus sekaligus mengklarifikasi jumlah pelaku yang disebutkan Pdt Emeritus Daud Milla Ate yang merupakan paman dari Korban Perkosaan tersebut, pada Minggu 25 Agustus 2019 melalui sambungan telepon.

“Tidak benar kalau bilang pelaku itu berkeliaran, kalau tau mereka ada dimana kami siap turun dan tangkap mereka. Kami minta masyarakat turut membantu kami, antar kami ke tempat itu dan kita tangkap. kalau melawan saya sendiri yang tembak kepalanya,” kata Agus dengan suara tinggi dari balik teleponnya.

Dia juga mengatakan bahwa jumlah pelaku perkosaan yang disebutkan itu tidak benar, sebab yang dilaporkan keluarga korban PRM dan hingga saat ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polsek Kodi Bangedo berjumlah 5 orang.

“Nama pelaku perkosaan yang dilaporkan adalah HJ, RD, GBM, RB, dan TK. Daftar nama DPO ini sesuai dengan laporan polisi nomor Pol : LP-B/41/VII/2019 tanggal 23 juli 2019 . Para pelaku masih dalam pencarian (DPO). Jadi Pak Yusuf itu tidak terlibat, dia juga ditodong bersama dengan ibu korban,” katanya.

Informasi yang disampaikan Kapolsek Kodi Bangedo tersebut sekaligus mengklarifikasi pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan kasus perkosaan itu dilakoni oleh pelaku sebanyak 7 orang dan para pelaku berkeliaran menikmati alam bebas.

Meskipun kasus tersebut sejak dilaporkan telah menginjak usia 1 bulan 2 hari, Kapolsek Kodi Bangedo ini mengaku tidak mengetahui keberadaan para pelaku berjumlah 5 orang itu, sejak dirinya menerima laporan soal pemerkosaan.

Dia menyatakan bahwa dirinya akan terus melakukan pencarian hingga mendapati kelima pelaku itu, Dia mengharapkan agar pihak masyarakat dan tokoh agama serta seluruh pihak membantunya untuk memberikan informasi apabila menemukan keberadaan para pelaku.

“Kami tidak akan diam, siang dan malam kami tidak pernah tidur untuk mencari dan mengejar para pelaku. Kami sampai minta bantuan dari Danramil untuk mengejar para pelaku. Dengan berita tersebut Danramil juga merasa ini tidak baik, karena kami tidak pernah diam hingga detik ini,” tandasnya.

Terkait hasil visum, Iptu Agus mengaku bahwa hal itu merupakan rahasia dokter sehingga dirinya tidak dapat memberikan informasi tentang hasil visum yang menyatakan bahwa alat kelamin PRM mengalami luka robek yang diduga dilakukan oleh 7 orang pelaku.

Penulis : lorens

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini