Dana untuk Bangun Kapela di Desa Sainiup, Diduga ada Penyimpangan

0
304
Lokasi yang direncanakan untuk pembangunan Kapela

NTT-News.com, Kefamenanu – Anggaran Dana membangun kapela tahun 2019 di desa Sainiup, Kecamatan Biboki Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga kuat ada penyimpangan.

Pasalnya anggaran desa jutaaan rupiah yang dialokasikan khusus untuk pembagunan kapela tersebut, kini menjadi sorotan dan menyita perhatian publik figur yang ada di desa setempat.

Kapela yang dulunya adalah tempat peribadatan umat di desa setempat, kini menjadi sebuah lahan makanan bagi sekelompok hewan ternak peliharaaan milik beberapa oknum pemerintah dan masyarakat setempat.

Salah satu tokoh masyarakat, kepada media ini, Sabtu (11/07/2020), yang tidak mau dipublikasikan namanya mengatakan bahwa, “Anggaran tersebut yang kami ketahui sudah dipinjamkan untuk pembagunan gedung Bumdes, padahal selama ini, Bumdes itu hanya bangunan tidak ada fungsi dan peran didalam desa,”.

Informasi yang berhasil dihimpun media ini, bahwa bahan-bahan dan sarana pembangunan kapela seperti pasir, batu dan yang adalah material yang masih ada di tempat dan lokasi pembagunan kapela tersebut.

Ia berharap, agar pihak pemerintah setempat dan pihak-pihak terkait bisa mengambil tindakan lebih lanjut agar segera membangun kapela tersebut.

Sedangkan, kepala desa sainiup, vinsensius Naiheli yang di jumpai wartawan media ini, mengungkapkan bahwa, “pemerintah setempat sebenarnya, sudah menurunkan bahan-bahan berupa materil untuk di kerjakan, namun karena dengan adanya virus corona yang merebak, maka tersendat- sendat pembagunan kapela di desa ini,” tuturnya dia

Ketika ditanya wartawan terkait dana desa bangunan kapela setempat yang dipinjamkan untuk pembangunan Bumdes, kades membantahnya, dengan alasan itu tidak benar, karena dana pembangunan kapela masih tersimpan di rekening, belum dicairkan dan dana tersebut akan dicairkan jelang pembangunan kapela nanti.

“Nanti kami pihak pemerintah dan pengurus TPL dan KUB akan rapat bersama, untuk membahas setelah itu baru kami cairkan anggaran untuk membangun kapela,” katanya.

Dirinya mengharapkan agar masyarakat setempat harus memiliki wawasan ysng cukup luas dan kritis serta tetap bersabar karena tetap akan ada pembangunan untuk kapela di desa tersebut karena sudah dianggarkan.

“Namanya kalau sudah di anggarkan yah otomatis akan terlaksana pembagunannya,” tuturnya.

Penulis : Laris Mataubana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini