Berkunjung ke PT Sinarmas Multifinance, Anggota DPRD Diperlakukan Tidak Etis

1
382
Seorang CS Perempuan bernama Ani Lawa saat mengangkat HP di hadapan anggota DPRD dan Wartawan

NTT-News.com, Kupang – Perlakuan tidak etis dialami oleh anggota DPRD asal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Kupang, Jefta MP Sooai, SE, ketika berkunjung ke PT Sinarmas Multifinance Kupang, Senin (13/4/2020) kemarin.

Seorang Customer Service Sinarmas Multifinance membentak Sekretaris Komisi I DPRD Kota Kupang Dari Partai Solidaritas Indonesia itu, yang hadir bersama beberapa orang wartawan dan juga debitur di Sinarmas Multifinance.

Jefta yang bermaksud bertemu dengan pimpinan Sinarmas Multifinance untuk mendengarkan kebijakan dari leasing tersebut terkait kebijakan bagi para debitur tidak diizinkan oleh seorang Customer service perempuan yang diketahui bernama Ani Lawa. Tidak beretis Bahkan Perempuan itu terlihat mengangkat HP-nya entah merekam video dan mengambil gambar seorang dewan yang datang mengkalarifikasih terkait kebijakan bagi debetur.

Awalnya, ia bersama seorang rekan Customer Service (CS) Sinarmas Multifinance yang biasa disapa Bram juga, membentak Sekretaris Komisi I DPRD Kota Kupang mencoba memberikan penjelasan terkait kebijakan relaksasi bagi debitur.

Wartawan yang hadir pada saat itu merekam pernyataan tersebut untuk nantinya diberitakan kepada publik. Sayangnya, para wartawan langsung dibentak untuk tidak merekam atau pun tidak diijinkan juga untuk mengambil gambar.

Anehnya, CS tersebut awalnya tidak mengizinkan anggota DPRD bersama wartawan dan debitur untuk bertemu pimpinannya. Namun ia bahkan keberatan untuk penjelasannya diberitakan.

Kalau ada dengan wartawan, informasi resminya bukan dengan cara seperti ini. “Ini kita hanya customer service, boleh nanti sama pimpinan,” ujar CS itu.

Anehnya Setelah melarang wartawan untuk mengambil gambar, ia lalu meminta identitas dari anggota DPRD, para wartawan juga debitur yang hadir.

Atas kejadian tersebut, Maxi Djami, Ketua Manajemen AO Rider NTT yang juga hadir pada saat itu mengatakan, tindakan tersebut merupakan suatu kesalahan fatal. Ia bahkan mengatakan, tindakan seperti itu yang menyebabkan debitur takut untuk datang ke leasing. Seorang pelayan itu tidak beretisi dan tidak ada sopan santun untuk menerima tamu.

“Yang datang ini adalah pimpinan Rakyat, bagaimana kalau bukan hanya orang yang biasa saja,” kata Maxi.

Tugas seorang Customer service itu, lanjut Maxi, adalah melayani pelanggan, membantu pelanggan dengan keluhan dan pertanyaan, memberikan informasi kepada pelanggan.

Ia bahkan mempertanyakan kredibilitas Customer service di Sinarmas Multifinance. Ia menyayangkan sikap Cs tersebut yang dinilai tidak bersahabat dan tidak cocok berada diposisi itu, masyarakat akan ketakutan dengan model pelayanan yang seperti ini.

“Saya bersama Pak Jefta Sooai (datang) dengan maksud menemui pimpinan Sinarmas Multifinance untuk menanyakan hal-hal yang terkait dengan relaksasi, tapi seolah-olah dihalangi oleh Cs tersebut. Malah dengan wartawan pun ditunjuk memakai pena,” ujarnya penuh kekecewaan.

Jefta Sooai kepada awak media mengaku kecewa dengan perlakuan yang dialaminya. Ia mengatakan, sebagai seorang CS, pelayanan yang diberikan tidak harus seperti itu. Ia menilai CS Sinarmas Multifinance kurang profesional dalam menjalankan tugasnya.

“Sebagai seorang Customer service bagaimana dia bisa menanggapi, dia bisa melayani nasabah yang datang dengan cara yang ramah, dengan seprofesional mungkin,” ungkapnya.

Jefta menjelaskan, kedatangannya bersama para wartawan dan debitur tujuannya untuk mencari informasi dan mencari solusi terkait relaksasi bagi para debitur yang saat ini terkena dampak pandemi covid-19.

“Kita datang ini tujuannya untuk berkoordinasi, mencari informasi dan mencari solusi. Kita memperjuangkan nasib banyak orang,” tegas politikus PSI itu.

Ia mengatakan, dirinya tidak ingin mencampuri urusan internal pihak Sinarmas Multifinance, namun setidaknya memberikan pelayanan yang profesional.

“Saya sebagai anggota DPRD yang datang berkunjung saja diperlakukan seperti itu, seperti tidak beretika, apalagi dengan masyarakat biasa yang datang jelas lagi tidak akan hargai,” ujar Jefta.

Dengan pelayanan seperti itu, Jefta menilai nasabah yang terkena dampak pandemi covid-19 akan merasa tertekan dengan pelayanan diperlakukan Cs itu kepadanya.

Penulis : Rafael

1 KOMENTAR

  1. Anggota DPR itu penyambung lidah masyarakat Pak Bondan, tidak semua orang dpt berbicara saat ingin menyelesaikan sebuah masalah…. Jika ingin berpikir jernih, saya pikir dari pihak sinarmas akan menerima kedatangan konsumennya dgn baik…. 🙏✌

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini